Senin, 15 Desember 2014

Siswa Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) Tangan-Tangan, Kabupaten Abdya, mengikuti proses belajar mengajar (PBM) dalam ruangan sangat darurat, dimana atap dan dinding dari bahan seng bekas.Foto direkam, Sabtu (13/12). sumber Serambi ACeh News/Danny alasyieh




BLANGPIDIE - Dua ruang belajar Madrasah Tsanawiyah Swasta (MTsS) di Kecamatan Tangan-Tangan, Kabupaten Aceh Barat Daya (Abdya), dibangun menggunakan atap dan dinding dari seng bekas. Proses belajar mengajar pun menjadi sangat tidak nyaman, terutama saat  terik matahari, karena hawa panas menerpa dalam ruangan.
Kondisi memprihatinkan itu sangat ironi, di tengah melimpahnya dana pendidikan bersumber dari dana Otonomi Khusus (Otsus) yang mengalir ke Provinsi Aceh. Padahal, MTsS yang terletak di Desa Gunung Cut itu, merupakan satu-satunya madrasah tsanawiyah di Kecamatan Tangan-Tangan.
Kepala MTsS Tangan-Tangan, Salman Alfarisi MPd, Sabtu (13/12) mengungkapkan, para siswa sering mengeluhkan hawa panas yang menyeruak saat mereka sedang belajar di kelas, terutama pukul 11.00 WIB siang ke atas, karena dinding kelas dibangun dengan seng bekas, bantuan Dinas Pendidikan Abdya.
Ia menjelaskan, MTs ini didirikan tahun 2001, dan saat ini memiliki 136 siswa dan 18 tenaga kependidikan baik PNS maupun tenaga bakti dengan membuka enam rombongan belajar (rombel).
“Saat ini, MTsS Tangan-Tangan mengalami kekurangan ruang belajar. Dari 6 rombel yang ada, baru 4 rombel yang sudah memiliki kelas permanen. Sedangkan 2 rombel lagi, terpaksa dibangun 2 kelas darurat yang beratap dan berdinding seng bekas,” ujarnya.
Salman sangat mengharapkan bantuan dari berbagai pihak, terutama dari Pemerintah Aceh dan Pemkab Abdya untuk menambah ruang belajar baru, untuk kelanjutan pendidikan anak-anak Abdya ke depan.
Kepala Kantor Kementerian Agama Abdya, H Arijal SAg, dihubungi Serambi, Minggu (14/12), membenarkan MTs Swasta Tangan-Tangan masih menggunakan dua ruangan darurat. Ia mengaku terus berusaha memberikan perhatian terhadap madrasah-madrasah yang berada di jajarannya.
“Kami tidak tutup mata dengan kondisi madrasah tersebut. Kami terus melobi, dan melaporkan masalah ini kepada pihak-pihak terkait. Pembangunan dua ruangan baru untuk MTsS Tangan-Tangan, sudah diusulkan untuk dibangun 2015”, ungkap Arijal.(danny alasyieh)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar